Menyajikan Berita Berdasarkan Fakta
Sosbud  

Jangan Kau Salah Menilaiku

 

SURABAYA, BIN.COMSabtu, 5 Oktober 2024 Dalam kehidupan yang penuh dinamika, kita sering kali terjebak menilai seseorang dari apa yang tampak di luar. Keheningan dan sikap diam sering kali disalahartikan sebagai ketidakpedulian atau kelemahan. Namun, ada banyak yang tersembunyi di balik sikap diam tersebut. Jauh di dalam lubuk hati, ada keindahan yang terukir, suatu keindahan spiritual yang hanya dapat dimengerti oleh orang-orang yang berhenti sejenak untuk merenungkan.

 

“Bukan karena aku tidak peduli, bukan karena aku tidak bereaksi,” ujar seseorang yang hidup dalam ketenangan. “Di balik semua sikap diamku, terukir indah nama Allah SWT di hatiku. Nama-Nya yang menghidupiku, mematikanku, memberi jodohku, dan melimpahkan rezeki-Nya kepadaku.”

 

Kehidupan manusia adalah perjalanan yang penuh misteri. Setiap nafas yang kita hirup, setiap langkah yang kita ambil, semuanya adalah bagian dari takdir yang digariskan oleh-Nya. Ketika hidup berjalan lambat atau terhalang tantangan, kita diajak untuk berserah diri hanya kepada Allah. Sebab, hanya kepada-Nya kita menggantungkan harapan dan berjuang.

 

Berserah diri bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda kekuatan. Dalam kesadaran akan kebesaran Allah, kita menemukan ketenangan yang sulit dijelaskan. Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya yang beriman, yang senantiasa mengingat-Nya dalam keheningan. Dari situlah datang kekuatan, dari keyakinan bahwa Allah-lah yang mengatur segala urusan kita.

 

Banyak orang mungkin salah menilai ketenangan seseorang. Namun, bagi mereka yang mengerti, keheningan itu adalah wujud kepasrahan yang indah. Hanya kepada Allah kita berserah diri, karena dari-Nya segala kehidupan dan rezeki itu datang.

 

Jadi, janganlah mudah menilai dari luar. Terkadang, dalam keheningan seseorang, terukir indah nama Sang Pencipta yang mencukupi segala kebutuhan hidupnya.

 

Bambang Tri Kasmara