Kota Probolinggo – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Plus Kota Probolinggo mencatat prestasi gemilang dalam ajang Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Muhammadiyah Cup VI yang digelar sejak Jumat (16/5/2025) hingga Minggu (18/5/2025) di Aula Graha Ahmad Dahlan, Jalan Soekarno Hatta No. 94B, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Kejuaraan tahunan tersebut diikuti lebih dari 400 peserta dari berbagai sekolah dan unit latihan Tapak Suci di wilayah Jawa Timur. Dalam kompetisi bergengsi ini, SD Muhammadiyah Plus tampil impresif dengan menyabet total 25 medali, terdiri dari 8 medali emas, 13 perak, dan 4 perunggu. Prestasi tersebut mengantarkan sekolah berbasis Islam itu sebagai Juara Umum II dalam kejuaraan kali ini.
Salah satu siswi yang turut menyumbang medali emas adalah Aska Akila Karina Putri (8), siswi kelas 2A. Aska tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah namanya diumumkan sebagai juara di salah satu kategori.
“Saya senang sekali, baru pertama kalinya dapat medali emas,” ucap Aska singkat, di sela-sela penutupan acara, Minggu (18/5/2025) siang.
Kebanggaan juga dirasakan oleh orang tua Aska, Dinar Daniar, yang turut hadir menyaksikan langsung perjuangan putrinya di gelanggang. Ia menyampaikan bahwa pencapaian tersebut adalah hasil kerja keras bersama antara anak, pelatih, dan pihak sekolah yang memberikan dukungan penuh.
“Melangkah pasti menuju prestasi yang tak pernah henti, menggapai bintang untuk masa depan yang gemilang,” tutur Dinar penuh semangat.
Menurut Dinar, pencapaian Aska tak lepas dari filosofi pendidikan dan pembinaan karakter yang diterapkan di Tapak Suci. Moto organisasi bela diri tersebut, yakni “Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah”, disebutnya sebagai pondasi utama keberhasilan anak-anak dalam bertanding sekaligus membentuk pribadi yang tangguh.
“Tapak Suci tidak hanya mencetak jawara dalam seni bela diri, tetapi juga mencetak generasi muda yang berakhlakul karimah dengan membawa semangat ‘JAGO SILAT dan JAGO SHOLAT’,” imbuhnya.
Dinar juga mengaku haru saat melihat medali emas dikalungkan ke putrinya, sembari memeluk erat dan menyampaikan pesan penuh harapan agar terus berlatih dan meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan, khususnya pada ajang yang lebih bergengsi di tingkat provinsi maupun nasional.
“Selamat dan sukses atas medali yang diperoleh. Teruslah berlatih tanpa henti dan jangan pernah patah semangat,” pesannya.
Tak lupa, Dinar menyampaikan rasa terima kasih kepada para pelatih yang telah membimbing anak-anak dengan sabar dan penuh dedikasi. Ia menyebut nama Mas Thoriq dan Mas Izzul sebagai pelatih yang berjasa besar dalam membentuk kekuatan mental dan teknik putrinya.
“Terima kasih dari kami untuk pelatih Mas Thoriq dan Mas Izzul yang sudah memberikan pelajaran berharga. Semoga ke depan bisa memperoleh hasil lebih baik lagi di ajang bergengsi berikutnya,” pungkas Dinar.
Keberhasilan SD Muhammadiyah Plus ini menjadi bukti bahwa pencak silat tidak hanya menjadi wadah pembinaan fisik semata, melainkan juga media pendidikan karakter dan keimanan bagi generasi muda. Dengan semangat pantang menyerah, para siswa diharapkan mampu terus mengukir prestasi, tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga nasional. (Bambang/Mozza/**)