Ngaji Literasi, Dispersip Probolinggo Gandeng Gramedia dan Ponpes Genggong

PAJARAKAN – Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional 2025, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Gramedia Surabaya serta Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong menggelar kegiatan bertajuk Ngaji Literasi, Rabu (14/5/2025). Acara ini berlangsung di Aula Rushaifah MA Zaha 1 Genggong dan diikuti oleh sedikitnya 100 santriwan dan santriwati dari berbagai jenjang pendidikan di lingkungan pesantren tersebut.

Kegiatan Ngaji Literasi menghadirkan penulis buku-buku best seller Gramedia, Ach. Dhofir Zuhry, sebagai pembicara utama. Dalam sesi seminar dan workshop yang berlangsung interaktif, Dhofir membagikan pengalaman pribadinya dalam dunia kepenulisan, mulai dari bagaimana membangun ide cerita, menyusun alur, hingga strategi agar tulisan dapat menembus penerbit besar. Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya membaca dan berpikir kritis di kalangan santri, agar mereka mampu menjadi generasi penulis yang berdaya saing tinggi.

Plt. Kepala Bidang Pengembangan Budaya Baca dan Pelestarian Pustaka Dispersip Kabupaten Probolinggo, Hesthiyono Suko Adhi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis pemerintah daerah untuk memperluas akses literasi masyarakat, khususnya di lingkungan pondok pesantren.

“Ngaji literasi ini tidak hanya menjadi momentum peringatan Hari Buku Nasional, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia penerbitan, dan lembaga pendidikan keagamaan dalam membangun ekosistem literasi yang hidup, adaptif dan relevan,” ujar Hesthiyono.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa pesantren merupakan ladang subur bagi tumbuhnya semangat literasi, karena para santri bukan hanya dipersiapkan menjadi ahli agama, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menjadi intelektual dan penulis masa depan.

“Santri memiliki keunikan dan kekayaan perspektif yang bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. Semoga kegiatan ini mampu memotivasi para santri untuk tidak hanya menjadi pembaca, tetapi juga penulis produktif yang mampu mewarnai jagat literasi nasional,” tambahnya.

Apresiasi terhadap kegiatan ini juga datang dari Kepala Biro Pendidikan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Abdul Aziz Wahab. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada lembaganya untuk menjadi tuan rumah acara literasi tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dalam membuka cakrawala berpikir para santri dan menjadi momen langka yang mempertemukan mereka langsung dengan praktisi literasi nasional.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran Dispersip dan Gramedia. Ini adalah bentuk nyata perhatian kepada dunia pesantren. Semoga kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin dan lebih luas cakupannya,” ungkap Aziz.

Selain seminar dan workshop, kegiatan Ngaji Literasi juga dimeriahkan dengan bazar buku dari Gramedia yang menyajikan berbagai koleksi menarik dengan harga terjangkau. Mulai dari buku fiksi, motivasi, hingga literatur Islam kontemporer, semua tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan minat baca para santri. Suasana bazar tampak ramai dan penuh semangat, para santri antusias memilah dan memilih buku yang sesuai dengan ketertarikan mereka.

Tak hanya itu, diskusi santai antara peserta dan penulis juga berlangsung hangat. Banyak santri yang tak melewatkan kesempatan untuk bertanya langsung kepada Ach. Dhofir Zuhry seputar teknik menulis, proses kreatif, hingga tips mengirimkan naskah ke penerbit besar.

Dengan hadirnya kegiatan ini, Dispersip Kabupaten Probolinggo berharap mampu menanamkan kesadaran literasi sejak dini di lingkungan pendidikan pesantren dan mencetak generasi santri yang tidak hanya religius tetapi juga literat dan berwawasan luas.

(Bambang/)*

Pos terkait