LSM LIRA Jatim Berkomitmen Kawal Pembangunan Transparan di Probolinggo

Probolinggo –
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menegaskan komitmennya untuk terus mengawal jalannya pembangunan di Kabupaten Probolinggo. Meskipun pemerintahan daerah kini dipimpin oleh Bupati Gus dr. Mohammad Haris, LIRA tetap berperan aktif dalam pengawasan proyek-proyek strategis guna memastikan transparansi serta kepatuhan terhadap regulasi.

Gubernur LIRA Jawa Timur, Samsudin, S.H., menegaskan bahwa lembaganya akan terus memantau proyek-proyek pemerintah agar terlaksana dengan baik dan sesuai kepentingan masyarakat.

“LIRA tetap menjalankan fungsi kontrol sosial demi memastikan bahwa pembangunan berjalan sebagaimana mestinya. Jika semua proses dilakukan secara profesional dan transparan, tentu tidak akan ada masalah di kemudian hari,” ujar Samsudin.

Soroti Proyek Jembatan Darurat

Salah satu proyek yang menjadi perhatian LIRA adalah pembangunan jembatan darurat di daerah Seboro yang rusak akibat banjir. Samsudin menilai bahwa pengerjaannya masih jauh dari kata optimal dan seharusnya bisa dikerjakan dengan lebih cepat dan efektif, mengingat tingkat urgensinya yang tinggi.

“Sebagai proyek darurat, seharusnya pengerjaan dilakukan dengan cepat dan optimal. Namun yang terjadi di lapangan tidak mencerminkan urgensi yang ada. Pekerjaan hanya dilakukan dalam jam kerja normal, sehingga penyelesaiannya terhambat. Bahkan, jembatan yang baru dibangun kembali rusak diterjang banjir,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa pemerintah daerah melalui dinas terkait harus lebih cermat dalam menangani proyek-proyek vital yang berdampak langsung pada masyarakat. Selain itu, pemilihan kontraktor yang profesional dan berkompeten juga harus menjadi prioritas agar hasil pekerjaan lebih maksimal.

Transparansi dan Profesionalisme Jadi Kunci

Samsudin menegaskan bahwa LIRA tidak akan berpihak kepada siapa pun dalam mengawasi pembangunan di Kabupaten Probolinggo. Yang terpenting bagi lembaga ini adalah kepentingan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

“Kami akan terus melakukan inspeksi dan kontrol sosial terhadap berbagai proyek pemerintah. Jika proyek dikerjakan dengan baik, masyarakat akan merasakan manfaatnya. Namun, jika ada penyimpangan, kami tidak akan ragu untuk mengkritisi demi kepentingan bersama,” tegasnya.

Lebih lanjut, Samsudin menyatakan bahwa LIRA tetap akan aktif dalam mengawal pemerintahan baru. Ia memastikan bahwa setiap program dan proyek pembangunan yang dicanangkan benar-benar berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.

“Jika ada pihak yang tidak bisa beradaptasi dengan perubahan dan masih bekerja di luar standar yang berlaku, maka evaluasi harus dilakukan. Ini juga menjawab keraguan publik bahwa LIRA akan bersikap pasif setelah pemerintahan baru terbentuk. Justru, kami akan semakin aktif mengawasi dan memberikan masukan agar pembangunan berjalan lebih baik,” paparnya.

Kritik sebagai Bentuk Evaluasi

Dalam kesempatan tersebut, Samsudin juga mengingatkan bahwa kritik yang datang dari media maupun LSM seharusnya tidak dianggap sebagai bentuk perlawanan, melainkan sebagai masukan yang membangun.

“Saya yakin pemerintahan Kabupaten Probolinggo yang baru memiliki visi yang baik dan akan mengutamakan kepentingan masyarakat. Jika ada kritik terhadap suatu instansi, sebaiknya ditanggapi dengan perbaikan kinerja dan pelayanan yang lebih baik,” pungkasnya.

(Bambang /**)

Pos terkait