SURABAYA, BIN.COM — Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam kesibukan dan hiruk-pikuk duniawi yang tak ada habisnya. Namun, Al-Qur’an mengingatkan kita bahwa dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Dalam ayat-ayat suci, umat Islam diajak untuk merenungkan makna sebenarnya dari kehidupan dunia dan tujuan akhir yang seharusnya dikejar.
Salah satu ayat yang menekankan hal ini adalah Surah Al-Hadid ayat 20, yang berbunyi:
Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
Ayat ini dengan tegas menggambarkan bahwa kehidupan dunia sering kali menipu manusia dengan gemerlapnya. Kita cenderung terpikat oleh harta, status, dan kesenangan yang sifatnya sementara, tetapi pada akhirnya, semua itu akan sirna dan tidak berarti di hadapan Allah.
Dalam Surah Al-An’am ayat 32 juga disebutkan:
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
Ayat ini mengajak kita untuk memahami bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan penuh dengan permainan yang melalaikan. Sebaliknya, kehidupan akhirat adalah yang sejati dan abadi. Orang-orang yang bertakwa diseru untuk tidak terperdaya oleh pesona dunia, melainkan fokus pada ibadah dan ketaatan kepada Allah.
Menariknya, perspektif ini tidak hanya mengajak umat Islam untuk berpikir lebih dalam tentang tujuan hidup mereka, tetapi juga untuk tidak terlalu serius dalam menghadapi masalah duniawi. Dalam Surah Al-Kahfi ayat 46:
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
Ayat ini menegaskan bahwa meskipun harta dan anak-anak adalah hal yang indah dan berharga dalam kehidupan dunia, namun amalan yang baik dan kekal adalah yang seharusnya menjadi prioritas utama.
Dalam konteks kehidupan modern, ayat-ayat ini memberikan panduan yang relevan agar kita tidak terlalu terbebani oleh masalah dunia. Umat Islam diajak untuk menjalani hidup dengan kesadaran bahwa dunia hanyalah tempat sementara, sementara akhirat adalah tujuan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga keseimbangan antara mencari kebahagiaan dunia dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat.
Dengan pemahaman ini, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang, tidak mudah terpengaruh oleh tekanan dan stres duniawi. Sebagai umat Islam, kita diingatkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dan mencari ridha-Nya dalam setiap langkah kita. Dunia ini, dengan segala gemerlap dan tantangannya, hanyalah gurauan belaka. Jangan terlalu serius di hati, karena yang sejati adalah kehidupan yang kekal di sisi-Nya.
Bambang TK