Probolinggo – Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang digagas oleh pemerintah pusat mendapat dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat di Kota Probolinggo, salah satunya oleh kelompok tani dan organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Militansi Pejuang Indonesia (GMPI). Kegiatan ini difokuskan untuk menjaga kestabilan harga pangan, khususnya menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025.
Selasa, 25 Maret 2025, bertempat di Puri Manggala Bhakti Pemkot Probolinggo, Walikota dr. Aminuddin memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Dalam kesempatan tersebut, Walikota menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan selama bulan suci Ramadan dan menjelang perayaan Idul Fitri tahun ini.
Untuk itu, Pemkot Probolinggo telah melakukan berbagai upaya konkrit. Salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan daerah penghasil komoditas pangan, guna memastikan kelancaran pasokan barang ke pasar. Selain itu, Pemkot juga meluncurkan Gerakan Masyarakat Tanam Cabai atau Germas Tancab, yang mengajak warga untuk menanam cabai di kantor dan rumah masing-masing.
Sebagai bagian dari program ini, Kelompok Tani Mandiri Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, melakukan penanaman cabai rawit sebanyak 7 ribu bibit di atas lahan seluas setengah hektar. Program ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan serta mengurangi ketergantungan pada pasokan cabai dari luar daerah, yang seringkali berisiko menyebabkan lonjakan harga.
Achmad Gunawan, perwakilan dari Kelompok Tani Mandiri yang juga merupakan anggota GMPI Probolinggo, menyatakan, “Kami mendukung penuh Gerakan Nasional Penanggulangan Inflasi Pangan, terutama di Kota Probolinggo. Kami berkomitmen untuk membantu meningkatkan ketahanan pangan di kota ini, dengan menanam 7.000 bibit cabai. Harapannya, hasil panen nanti dapat membantu menekan inflasi cabai di Probolinggo.”
A. Dhany, Ketua DPD GMPI Probolinggo Raya, juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya Pemkot Probolinggo. “Kami bersama anggota GMPI siap mendukung program kerja Walikota Aminuddin. Kami ingin Kota Probolinggo terus berkembang, tidak hanya dari segi infrastruktur tetapi juga di bidang pendidikan, kesehatan, dan kebudayaan. Semoga Kota Probolinggo semakin maju dan sejahtera,” ujar Dhany.
Selain itu, Aris Santoso, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo, menjelaskan bahwa penanaman cabai ini merupakan salah satu strategi untuk mendukung GNPIP, khususnya dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). “Dengan penanaman cabai saat ini, kami berharap dapat memanen pada saat Hari Raya, sehingga pasokan cabai di kota Probolinggo tetap terjaga dan harga tidak melonjak tinggi,” jelas Aris.
Gerakan ini tidak hanya sekadar tentang penanaman cabai, tetapi juga merupakan upaya bersama untuk memastikan kestabilan harga pangan di tengah permintaan yang tinggi menjelang Lebaran. Dengan kerjasama yang erat antara Pemkot Probolinggo, kelompok tani, dan berbagai elemen masyarakat, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi kota Probolinggo. (Edi D/*)