Diduga Alami Gangguan Kejiwaan, Pria Blora Ini Gantung Diri

BLORA JATENG, BIN.COM Seorang laki-laki bernama Wardiman (38) warga Desa Karangjong RT 002 RW 001 Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ditemukan meninggal gantung diri, Minggu (17/03/2024) sekira pukul 09.00 WIB. Korban ditemukan tergantung tak bernyawa di pohon jambu mete milik Muslim, warga Desa Karangjong RT 002 RW, 002 Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora

Awalnya Saksi I Padi (58) pada saat hendak mencari rumput untuk pakan ternak, Minggu (17/03/2024). Kemudian melihat ada seorang pria yang tergantung di pohon jambu mete milik Muslim, mengetahui hal tersebut Padi mendekati sosok seorang pria yang tergantung di pohon jambu mete tersebut.

Setelah mendekati, diketahui bahwa orang yang tergantung tersebut adalah Wardiman selanjutnya Saksi Padi memberitahukan hal itu kepada Saksi II Poni yang merupakan istri Korban, juga kepada Saksi III Rubiyanto.

Kemudian sekira pukul 10.00 WIB, ketiga Saksi serta dibantu oleh warga setempat menurunkan tubuh Korban dari pohon jambu mete tersebut. Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah Korban. Salah satu warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ngawen, dan segera ditindaklanjuti.

Kapolsek Ngawen Polres Blora AKP Lilik Eko Sukaryono, S.H., M.H. menuturkan Hasil Olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), didapat indentifikasi kejadian dan Korban. Yaitu Korban menggantungkan diri pada dahan pohon jambu mete, jarak antara tanah dan dahan pohon sekitar 318 cm.

“Jarak tali dari dahan sampai leher 70 cm, dan jarak kaki sampai dengan tanah setinggi 90 cm,” tutur AKP Lilik.

Selanjutnya terhadap jenazah Korban dilakukan pemeriksaan oleh Bidan Desa, Susilawati. Hasil pemeriksaan tinggi badan Korban 180 cm, berat badan 60 kg. Nadi pada Korban sudah tidak ada/tidak teraba, pada leher koban terdapat bekas jeratan dengan panjang 38 cm serta lebar 1 cm.

“Pada tubuh Korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik. Adapun motif Korban gantung diri diduga karena Korban menderita sakit kejiwaan atau gangguan jiwa,” pungkas AKP Lilik Eko Sukaryono. (Novan)

Pos terkait