Tapanuli Selatan, Tabagsel – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Gus Irawan Pasaribu, menghadiri pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-57 tingkat Kecamatan Sipirok pada Senin (14/4/2025). Dalam sambutannya, Gus Irawan menekankan pentingnya peran Sipirok sebagai ibu kota kabupaten yang harus terus berkembang dan maju.
“Sebagai ibu kota kabupaten, Sipirok harus menjadi contoh kemajuan. Sejak awal pencalonan, saya dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga telah berkomitmen tinggal di Sipirok sebagai bentuk keseriusan membangun daerah ini,” ujar Gus Irawan di hadapan masyarakat yang hadir.
Bupati Tapsel juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya koum sisolkot (kaum kerabat), untuk bergandengan tangan dalam mempercepat pembangunan Sipirok sebagai pusat pemerintahan. “Mari sama-sama kita dukung pembangunan Sipirok. Momentum MTQ ini menjadi semangat baru untuk menjadikan kota ini lebih baik lagi,” tambahnya.
MTQ tingkat Kecamatan Sipirok kali ini digelar selama dua hari, yakni 14 hingga 15 April 2025. Dalam acara ini, Bupati berharap ajang ini bisa melahirkan generasi muda yang mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. “Dari ajang ini, kita harapkan muncul qori dan qoriah terbaik, tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional,” jelasnya.
Sebagai penutup sambutannya, Bupati menyampaikan semangat dan dukungan kepada seluruh dewan juri yang bertugas dalam MTQ tersebut. “Selamat bertugas kepada para dewan juri. Semoga MTQ ke-57 ini berjalan lancar dan membawa harum nama Tapsel, sesuai harapan kita semua,” tutup Gus Irawan.
Sebelumnya, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Sipirok, Muhammad Arifin, dalam laporannya menjelaskan bahwa pelaksanaan MTQ ini diikuti oleh 245 peserta, yang terdiri dari 114 peserta putra dan 131 peserta putri. MTQ diadakan di Kelurahan Sipirok selama dua hari dengan lima cabang yang diperlombakan, yaitu mujawwad, tartil, hifzil Qur’an, musabaqah fahmil Qur’an, dan musabaqah syarhil Qur’an.
Semoga MTQ ke-57 ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai wahana untuk memperkuat kecintaan umat terhadap Al-Qur’an dan membentuk generasi yang berakhlakul karimah. (Edi D/P.m/*)